Tugas Wartawan Seperti Nabi
Profesi bidang pemberitaanlah satu-satunya pekerjaan yang mendapatkan satu tempat istimewa sebagai nama surat dalam kitab suci umat Islam itu, yaitu Annaba atau pemberitaan.
Tugas jurnalistik mendapatkan tempat istimewa dalam perspektif Al-Qur'an dengan menempatkan jurnalistik sebagai salah satu nama surat.
Dirjen Bimas Islam Depag Prof. Dr. Nazaruddin Umar mengatakan, hanya profesi bidang pemberitaanlah satu-satunya pekerjaan yang mendapatkan satu tempat istimewa sebagai nama surat dalam kitab suci umat Islam itu, yaitu Annaba atau pemberitaan.
"Annaba itu berdekatan kata Annabi atau nabi. Keduanya punya akar bahasa yang sama yaitu memberitakan atau mengabarkan. Jadi profesi wartawan itu memang istimewa dalam Al-Qur,an," katanya dalam acara berbuka puasa bersama antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan insan pers di Istana Negara, Rabu (08/09).
Menurut dia, setidaknya Annaba itu disebut sampai 142 kali dalam Al-Qur'an dengan pengertian selalu terkait pemberitaan yang bermakna positif. Menurut dia, profesi wartawan memang perlu menciptakan iklim profesi yang bertanggung jawab.
Hal itu, lanjutnya, diperlukan karena tugas pemberitaan sangat rentan dengan potensi fitnah atau berita bohong. Dalam hal ini, tuturnya, pemberitaan bohong dan fitnah sangat dicela dalam Al-Qur'an karena dampaknya sangat besar dan berat.
Menurut dia, berita atau kabar fitnah yang melatar belakangi turunnya surat Annaba yang menyikapi kabar fitnah terhadap Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW yang dituduh berkalawat atau berduan dengan lelaki lain.
Di sisi lain, Nazarudin menyoroti perkembangan infotaimen yang kini sudah menjadi bagian dari jurnalistik. Menurut dia, infotaimen telah berdampak luas di masyarakat dengan kasus paling besar soal intensitas perceraian yang makin banyak.
Sumber : www.hidayatullah.com
Link : http://www.hidayatullah.com/berita/lokal/13255-tugas-wartawan-seperti-nabi