:: ”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Al-Israa(17) : 36) :: "Bagaimana Persepsi Terbentuk, Bagaimana Persepsi Mempengaruhi Cara Kita Memandang, dan Bagaimana Cara Kita Memandang Mempengaruhi Bagaimana Kita Berperilaku." :: Majelis Ulama Indonesia » MUI Pantau TV Banyak Hiburan Caci Maki dan Pelecehan. :: Analisa » Pameran aurat. Saluran televisi berlomba-lomba menyajikan artis-artis, baik dengan pakaian biasa, ketat, pakaian renang, sampai yang telanjang. Penonton diajak untuk tidak punya rasa malu, hilang iman, mengikuti panggilan nafsu, dan menghidupkan dunia mimpi.
::

Aliran Sesat Berpotensi Muncul
Selasa, 26 Oktober 2010 07:27



Aliran sesat dan menyimpang masih berpotensi muncul di Indonesia. Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama, Abdul Djamil, kebebasan ekspresi yang disalahartikan menjadi pemicu munculnya aliran sesat. Dulu, pemerintah secara ketat membatasi ideologi yang dinilai menyimpang.

        Kebebasan tak boleh berdiri sendiri secara mutlak. Namun, ujar dia, kebebasan dibatasi norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Maka itu, pemerintah memberlakukan sejumlah aturan. "Aturan-aturan itu mutlak dibutuhkan untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat," katanya di Jakarta, Senin (25/10).

        Kehadiran aliran sesat diakui sudah ada pada masa awal Islam. Pada umumnya, dilandasi oleh penafsiran subjektif yang bertentangan dengan paham mayoritas. Misalnya, Ahmadiyah yang menafsirkan Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi setelah Nabi Muhammad SAW.

        Untuk mencegah meluasnya kemungkinan munculnya aliran sesat, pemerintah terus berupaya melakukan kajian mendalam tentang kasus-kasus yang sudah ada. Tak hanya Ahmadiyah, tetapi juga Millah Ibrahim, Surga Eden, serta paham keagamaan lokal di Indonesia, seperti Islam tua di Talaud dan kepercayaan Aloktodolo di Toraja.

        "Melalui langkah ini, ada harapan penyelesaian soal aliran sesat bisa lebih tepat dan efektif," kata Abdul Djamil. Di tempat terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia, Ma'ruf Amin, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga akidah umat dari aliran sesat dan menyimpang. Hal ini dilakukan melalui fatwa-fatwa MUI mengenai aliran sesat.

        Fatwa-fatwa itu adalah hasil kajian mendalam terhadap aliran-aliran yang membuat keresahan di masyarakat, di antaranya Ahmadiyah, Alqiyadah Al-Islamiyyah, dan Kerajaan Tuhan Lia Eden. "Kriteria sesat yang digunakan adalah menyalahi prinsip pokok yang telah digariskan Alquran dan sunah." Misalnya, mengakui diri sebagai nabi setelah Muhammad, klaim kitab suci selain Alquran, atau menciptakan ritual di luar ajaran Islam yang benar. Ma'ruf menuturkan, sosialisasi mengenai aliran sesat ini sangat penting. Tujuannya agar umat Islam tak terjebak dan tertipu oleh aliran sesat apa pun.

        Ma'ruf memberi saran agar umat tak sampai tergiur untuk mengikuti aliran yang tak sesuai dengan ajaran Islam. Penguatan akidah harus terus dilakukan untuk mencegah merasuknya aliran sesat. "Ini mendesak karena sering kali benteng akidah mudah dibobol," katanya menegaskan.


Sumber Awal : Republika
Sumber Kedua : www.mui.or.id
Link : http://www.mui.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=302:aliran-sesat-berpotensi-muncul-&catid=1:berita-singkat&Itemid=50

Indonesia Beriman